Berita keramik

Asal usul kerajinan Natal

2023-04-01
Salah satu kerajinan Natal: Pohon Natal

Pohon Natal adalah salah satu kerajinan tradisional dan Natal yang paling terkenal dalam perayaan Natal. Biasanya orang membawa tanaman yang selalu hijau seperti pohon pinus ke dalam rumah atau di luar rumah sebelum dan sesudah Natal, dan menghiasinya dengan lampu Natal dan dekorasi warna-warni. Dan letakkan bidadari atau bintang di atas pohon.

Pohon cemara yang dihiasi cemara atau pinus dengan lilin dan dekorasi sebagai bagian dari perayaan Natal. Pohon Natal modern berasal dari Jerman. Orang Jerman mendekorasi pohon cemara (pohon Taman Eden) di rumah mereka pada tanggal 24 Desember setiap tahun, yaitu Hari Adam dan Hawa, dan menggantungkan pancake di atasnya untuk melambangkan roti suci (simbol penebusan dosa Kristen). Di zaman modern, berbagai kue digunakan sebagai pengganti kue suci, dan lilin yang melambangkan Kristus sering ditambahkan. Selain itu, di dalamnya juga terdapat menara Natal yang merupakan bangunan kayu berbentuk segitiga. Ada banyak bingkai kecil untuk meletakkan patung Kristus. Badan menara dihiasi dengan cabang pohon cemara, lilin, dan bintang. Pada abad ke-16, Menara Natal dan pohon Eden digabungkan menjadi pohon Natal.

Pada abad ke-18, kebiasaan ini populer di kalangan penganut Agama Setia Jerman, tetapi baru pada abad ke-19 kebiasaan ini menjadi populer di seluruh negeri dan menjadi tradisi yang mengakar di Jerman. Pada awal abad ke-19, pohon Natal menyebar ke Inggris; Di pertengahan abad ke-19, Albert, suami Ratu Victoria dan pangeran Jerman, mempopulerkannya. Pohon Natal Victoria dihiasi dengan lilin, permen, dan kue berwarna-warni, dan digantung di cabang dengan pita dan rantai kertas. Pada awal abad ke-17, pohon Natal dibawa ke Amerika Utara oleh imigran Jerman, dan menjadi populer pada abad ke-19. Ini juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda. Di Cina dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan oleh misionaris Amerika pada abad ke-19 dan ke-20, dan dihiasi dengan bunga kertas berwarna-warni.

Di negara-negara barat, Natal juga merupakan festival untuk reuni dan perayaan keluarga. Biasanya, pohon Natal dipasang di rumah. Di Barat, baik Kristen atau bukan, pohon Natal harus disiapkan untuk Natal untuk menambah suasana pesta. Pohon Natal biasanya terbuat dari pohon yang selalu hijau seperti cedar, yang melambangkan umur panjang kehidupan. Pepohonan dihiasi dengan lilin, bunga warna-warni, mainan, bintang, dan berbagai hadiah Natal. Pada Malam Natal, orang bernyanyi dan menari di sekitar pohon Natal dan bersenang-senang.

Kerajinan Natal 2: Sinterklas

Sinterklas adalah salah satu kerajinan Natal paling terkenal dalam perayaan Natal. Legenda Sinterklas berasal dari cerita rakyat Eropa. Para orang tua menjelaskan kepada anaknya bahwa hadiah yang diterima saat Natal berasal dari Sinterklas. Menjelang Natal, kerajinan tangan Natal Sinterklas akan ditempatkan di beberapa toko, yang tidak hanya menambah suasana liburan yang kental, tetapi juga menarik perhatian anak-anak.

Banyak negara juga menyiapkan wadah kosong pada Malam Natal agar Sinterklas dapat menaruh beberapa hadiah kecil. Di Amerika Serikat, anak-anak menggantung kaus kaki Natal di atas perapian pada Malam Natal. Sinterklas berkata bahwa dia akan turun dari cerobong asap pada Malam Natal dan meletakkan hadiah di kaus kaki. Di negara lain, anak-anak akan meletakkan sepatu kosong di luar ruangan agar Sinterklas dapat mengirimkan hadiah pada Malam Natal. Sinterklas tidak hanya disayang oleh anak-anak, tetapi juga disayang oleh orang tua. Semua orang tua menggunakan legenda ini untuk mendorong anak-anak mereka agar lebih patuh, sehingga Sinterklas menjadi simbol dan legenda Natal yang paling populer. Di malam Natal, belilah lebih banyak Sinterklas untuk diletakkan di rumah, agar suasana Natal yang kental bisa meresap ke mana-mana.

We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept